Wednesday, September 19, 2007

The Seven Organization Types

Diambil dari website OrganizationDNA BoozAllenHamilton.

Dari 7 sifat organisasi, ada empat yang tidak sehat dan ada tiga yang sehat:

Passive-Aggressive
"Semua setuju, tetapi tidak ada perubahan"
Organisasi ini bagaikan orang yang tersenyum. Organisasi ini tidak ada masalah dalam membangun konsensus yang bertujuan untuk mengubah keadaan, tapi sayang, mengimplementasikannya adalah mustahil. Fikiran mereka bercabang, dan fungsi-fungsi dilapangan secara "underground" menolak inisiatif dari pusat. Senior manajemen lembek dalam mengatasi masalah-masalah.

Fits-and-Starts“
"1000 bunga mekar mewangi.”
Organisasi ini mensia-siakan intelektual dan inisiatif. Orang-orang pintar tetapi punya visi entrepreneur yang berlainan, sehingga tidak menuju kearah yang sama pada saat yang sama. Lingkungannya memungkinkan seseorang menemukan ide lalu kabur begitu saja. Jadi, dengan ketiadaan arahan yang jelas dari atasan dan ketidak solidan orang-orang dibawah, inisiatif sering bertabrakan atau meledak. Hasilnya adalah organisasi yang cenderung keberpihakan pada masing-masing kubu dan tak terkendali.

Outgrown
"masa silam menghadapi masa kini yang penuh tantangan"
Organisasi ini terlepas dari ikatan, melebar menjauh dari model organisasi awal. Karena kendali dipegang penuh oleh atasan, Outgrown organization cenderung lambat mengembangkan pasar sering tidak dapat melepaskan diri. Bila anda ada diorganisasi ini, anda mungkin melihat berbagai peluang pasar atau peluang perubahan berseliweran tetapi sangat berat mengajukan gagasan anda agar bisa diterima dan dilihat orang. Sangat Top-Down, dan pengambilan keputusan berpihak pada kubu-kubu tertentu.

Overmanaged
"kami dari pusat datang untuk membantu"
Terkubur dalam banyaknya lapisan manajemen, organisasi macam ini cocok untuk menjadi studi kasus "analisis kelumpuhan" (analysis paralysis). Bagaikan menebang terlalu banyak pohon di hutan yang ada, manajer sibuk menghabiskan waktu memeriksa bermacam-macam subordinat sehingga tidak sempat melihat cakrawala peluang-peluang maupun ancaman-ancaman yang bakal terjadi. Sarat dengan birokrasi dan politis, organisasi ini membuat frustrasi orang-orang yang berinisiati dan juga orang-orang yang result-oriented.

Just-in-Time
“untung bisa selamat"
Walaupun tidak selalu proaktif dalam menghadapi perubahan, organisasi jenis ini mampu bereaksi pada saat-dibutuhkan tanpa kehilangan arah visi besarnya. Organisasi Just-in-Time punya sifat "lu-mau-gue-ada" yang merasuk suasana kreatifitas kerjanya, sering juga menghasilkan terobosan, tapi bisa juga mematikan orang-orang terbaiknya. ia tidak konsisten, tidak disiplin dalam struktur dan proses, kadang organisasi ini memilih untuk mengerjakan proyek "sekali-pukul" ketimbang memperhatikan bagaimana memanfaatkan sumber-sumber daya yang ia bisa dijadikan andalan, sehingga organisasi ini sibuk berkutat dengan cara-cara supaya tetap selamat dan sehat saja.

Military Precision
“mari terbang dalam formasi"
Semua orang tahu tugas masing-masing dan menerapkannya secara taat, sehingga efek eksekusi keseluruhan terlihat cepat dan konsisten. Tetapi organisasi berkarakter Military Precision sangat hirarkis dan operasinya dikontrol ketat, ia mampu bekerja efisien dalam mengeksekusi transaksi-transaksi bervolume besar asalkan kasusnya sejenis. Ia bisa mengeksekusi strategi-strategi brilian secara repetitif karena telah dilatih dengan manual yang berisi skenario-skenario kemungkinan. Namun, ia tidak bisa mengantisipasi situasi lain yang belum tertera di buku manualnya.

Resilient
“sebagus bagusnya prestasi"
Ini adalah organisasi yang menginspirasi. Semua terlihat mudah dijalankan: profit bagus, bakat ada, dan rasa saling menghormati. Seperti seorang murid SMA yang selalu dapat A, organisasi yang resilient (mandiri, ulet) seperti ditakdirkan untuk menjadi besar. Ia mampu melesat dikeadaan apapun. Organisasi yang mandiri bersifat fleksibel, melihat jauh kedepan, dan fun, dan menarik minat banyak team-player. Walapun kadang menghadapi batu sandungan (bisa terjadi pada siapapun), ia mampu bangkit kembali dengan cepat dan belajar dari pengalaman. Organisasi yang Resilient adalah organisasi yang paling sehat. Ia tidak silau dengan prestasinya, tetapi ia selalu memperhatikan cakrawala kompetisi dan inovasi selanjutnya.