Wednesday, January 20, 2010

Lihat Cara Pembobol ATM Beraksi

Dalam tulisan ini saya mencoba menambah wawasan tentang apa yang terjadi pada kasus pembobolan beberapa bank yang ada di Indonesia. Berawal dari sebuah bank yang meletakkan ATMnya di HardRock Cafe Kuta, Bali lalu menular dengan gejala yang relatif sama ke Jakarta.

Kadangkala faktor external yang membuat mesin ATM rentan terhadap pembobolan. Pembobolan secara kasar adalah dengan cara membongkar paksa brankas yang ada, ini lebih sulit dilakukan karena membutuhkan energi yang besar. Pembobolan secara halus adalah dengan cara penyadapan. Inilah yang marak dibicarakan beberapa hari terakhir. Modusnya adalah:
  1. Menyadap informasi pada kartu, lalu informasi itu di CLONE ke kartu palsu.
  2. Setelah berhasil mengclone, pencuri tetap butuh PIN, nah cara termudah adalah mengintip nasabah pada saat memijit tombol keypad/pinpad, dengan memasang kamera
  3. Mengirim info-info diatas melalui berbagai media elektronis termasuk email, sehingga proses cloning dan pencurian bisa dilakukan di kota lain, melalui atm lain.
  4. Info diatas tidak menutup kemungkinan lain yaitu dipakai untuk untuk membuat akun m-banking
Untuk lebih jelas, silahkan simak info dibawah ini:

Gambar dibawah ini adalah alat yang bernama skimmer, yaitu sebuah alat yang ditempelkan ke moncong pembaca kartu di mesin ATM. Alat ini secara rahasia akan menyadap informasi nasabah saat nasabah memasukkan atau mengesekkan kartu kedalam mesin ATM saat akan mengambil uang. Skimmer bukan praktek kriminal baru, ia sudah bergentayangan selama bertahun-tahun, namun sang pencuri terus menerus memperbaiki cara operasional mereka, dan gambar dibawah ini adalah contoh betapa canggihnya teknik mereka berkembang.Lihat saja, bisakah anda mengenalinya?



Ini adalah pekerjaan orang yang profesional: perhatikan bagaimana mereka mampu menyembunyikan alat-alat elektronik yang rumit kedalam sebuah lempengan di sisi bawah mulut tempat masuknya kartu. Tidak hanya itu, lihat juga sebuah kamera super kecil (disebut juga Pinhole Camera (gambar yang bawah), yang berfungsi sebagai detektor gerak (motion detector) didesain untuk men switch-on penyadapan saat ada calon korban yang datang dan menggerakan tangannya memasukkan PIN.

Akan sulit mengenali apakah alat ini adalah buatan rumahan atau dibeli dari forum-forum kriminal di dunia maya. Alat-alat skimmers yang dijual secara online sudah sangat canggih, dilengkapi dengan fitur SMS ke ponsel sang pencuri, kapanpun ada kartu ATM yang digesek.


ALAT SKIMMER DENGAN SMS

Sepintas tidak terkesan ada kejanggalan pada mesin ini, tapi ada bagian yang mencurigakan:

Sekarang lihatlah apa yang terjadi



Casing Palsu

Casing Palsu saat dipasang, terlihat agak mempet dengan petunjuk panah:

Aksi penipuan dan pencurian ini sebenarnya sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, anda bisa mencari info secara cepat lewat twitter tentang ATM Skimmer misalnya ini query on Twitter akan muncul banyak orang yang melaporkan penemuan alat skimmer di ATM.

Foto Alat skimmer yang di urutan pertama ditemukan 6 Desember 2009 di Citibank ATM, Woodland Hills, California. Foto alat skimer yang lainnya diambil dari situs twitter, bukan berasal dari Indonesia.


Walaupun demikian, perlu diingat bahwa, alat skimmer canggih seperti diatas, dijual bebas di situs-situs underground dan sangat mudah untuk sampai ke Indonesia. Mereka juga mendesain casing palsu semirip mungkin dengan mesin ATM yang modelnya populer, dan mesin-mesin ATM populer tersebut banyak ditemukan di Indonesia. Nah, jika sudah sedemikian borderless antara luar negeri dan Indonesia, tentunya akan sangat mungkin alat-alat ini beredar di Indonesia.


Jadi tindakan jaga-jaga bagi anda saat menggunakan ATM yang ada dipinggir jalan (off-premise), lihatlah bila ada sesuatu yang ganjil pada komponen mesin ATM, misalnya bagian card reader atau bagian plafon di atas monitor yang terlihat lebih menonjol dari yang lazimnya, atau dari sisi warna yang berbeda — lebih baik anda pergi mencari mesin yang lain. Juga, jauhilah mesin-mesin ATM yang lokasinya kurang terlihat jelas oleh publik dan yang penerangannya kurang. Yang terbaik adalah bila anda menggunakan mesin ATM yang ada di kantor-kantor cabang, karena pengawasannnya lebih terjamin.


Sumber lain: Suplemen video MetroTV, menceritakan hal yang sama, on location Indonesia.




Sedikit tentang saya:

Saya adalah Founder dan Director PT. Tricahya Inti Cipta (TRITEK), perusahaan pembuat mesin transaksi elektronis yang populer di sebut Mesin ATM Non-Tunai. Kami mendesain sendiri mesin-mesin kami (Prinsipal). Bersama mitra-mitra strategis, perusahaan kami sudah membuat ratusan mesin untuk user seperti Bank CIMB Niaga, Bank BRI dan bank-bank Nasional lainnya. Mesin-mesin kami tersebar diseluruh Indonesia dan sudah beroperasi selama bertahun-tahun tanpa kendala. Saat ini perusahaan kami adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi produk nasional untuk mesin transaksi elektronis di Indonesia.


Salah satu faedah dari penggunaan mesin buatan nasional adalah, mesin ini didesain khusus secara bentuk dan juga memungkinkan adanya fitur2 tambahan yang tidak terdapat pada mesin-mesin keluaran pabrik internasional. Sehingga, pembobol ATM yang menggunakan alat skimmer internasional akan kesulitan dalam memasang ke mesin-mesin yang didesain khusus ini karena referensi bentuknya tidak sesuai dengan desain standar alat mereka yang mengacu pada mesin-mesin internasional.

Bagi para pengambil keputusan di Bank-bank besar, saatnya untuk memberi kesempatan bagi anak bangsa, dan bangga memakai produk Indonesia.

Salam!

  • email: info(at)tricahya.co.id
  • follow me on twitter: www.twitter.com/andrie01

Tulisan diatas diolah kembali dari sumber-sumber:

  • krebsonsecurity http://bit.ly/atmskimmer
  • http://bit.ly/skimmergears

Friday, August 29, 2008

Asia-Pacific Entepreneurship Award 2008

Tidak terasa, ternyata 8 bulan saya tidak menambah isi blog saya ini.

Berbagi cerita sedikit. Hari Senin tanggal 25 Agustus 2008, di Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta. EnterpriseAsia menggelar malam penghargaan bagi para entepreneur Indonesia. Salah satu board of advisornya adalah Hermawan Kartajaya. Sepotong kliping di Kompas seperti dibawah ini.


Adapun nama-nama penting para penerima award 2008 diantaranya adalah:
  1. Entepreneur of the Year: Sandiaga Uno
  2. Woman Entepreneur of the Year: Dr. Martha Tilaar
  3. Lifetime Achievement Award: Dr. Ir. Ciputra
  4. Outstanding Entepreneur: 16 orang
  5. Most Promising Entepreneur: ada 7 orang. Salah satunya Andrie Trisaksono

Wednesday, December 12, 2007

Aktifkan Imajinasi: Kekuatan Kontekstual (The Power of Context)

-Adakah ide yang benar-benar orisinil?

- Bagaimana menjadi orang kreatif yang dicari orang?

"While one often thinks that the creative art, that which is valued as original and new, or unique to a particular culture, time and place, it is as a rule not the case at all. All great and small artists, and cultures to that matter, have been inspired in some generative degree by those that came before or from afar, nourished by inspirational images, ideas and techniques, a continual process of adaptation, internationalization and externalization".

(Jonathan Zilberg, Ph.d. Disampaikan pada ceramah "International Seminar of Visual Arts and Design for the Society", 60 tahun Seni Rupa ITB, 8 Dessember 2007)

Zilberg yang berambut gondrong ini punya dua dunia. Ia adalah seorang peneliti biologi dan seorang antropolog. Kombinasi yang aneh bukan? Pada makalah diatas, Zilberg menjelaskan bahwa terjadinya saling silang gaya (style) antara pelukis-pelukis di manca negara dan ini telah berlangsung dari dulu. Misalnya gaya dari pelukis Itali yang populer, akan dengan mudah mengimbasi gaya pelukis-pelukis dinegara lain. Ia membuktikan adanya kesamaan pola (pattern) antara lukisan seniman dari Batuan, Bali (klik & klik) dengan seniman di Zimbabwe, Afrika. Kok bisa? darimana dia melihatnya ( mengkontektualisasikannya) ? Ia juga mencontohkan adanya pelukis Indonesia yang Van Gogh wannabe. Apakah itu salah? ia bilang tidak. Saya tidak akan membahas lukisan, saya terinspirasi dari keberanian kerangka berfikir Zilberg. Yes! satu jawaban didalam list pertanyaan yang panjang didalam hati saya akhirnya terjawab. Secara singkat saya berkesimpulan, bahwa adaptasi, internasionalisasi dan eksternalisasi juga melanda seni sejak dulu. Wake up, it is called Globalization, rite? Lantas, kalau sudah terjadi sejak dulu, mengapa pada ribut tentang globalisasi? Oke, memang tidak sesederhana itu menggeneralisasi globalisasi, namun bila disebut pattern, mungkinkah ini suatu proses alamiah?




Kadang pengembangan kemapuan kontekstual ini luput dari perhatian orang-orang dalam usaha pengembangan kapasitas orang kreatif. Kita mengembar gemborkan Talenta. Talenta seperti apa? nah inilah salah satu unsur yang harus diinjeksikan kepada bibit-bibit talenta muda. Tulisan pendek ini memang tidak akan menuntaskan permasalahan, anggap saja pemanasan.


The Power of Context, saya ambil dari buku Malcolm Gladwell, The Tipping Point ( 2000) menceritakan tentang perilaku sosial yang mewabah (epidemiology of social behavior). Wabah (epidemic) yang dimaksud adalah suatu gejala sosial yang meluas yang dipicu oleh suatu faktor kecil namun berdampak besar (tipping point). Faktor kecil ini tentu sulit dicari, namun dialah asal usul suatu trend yang menular. Seperti virus, suatu ide atau produk harus mampu menular. Gladwell mengatkaan ada tiga faktor, The Stickiness Factor, Faktor Kekuatan Kontekstual (The Power of Context) dan The Role of a Few.

Saintis memiliki proses kreatif yang sama dengan seniman, hanya outputnya saja yang berbeda. Antropolog juga demikian. Antropolog adalah seorang pengamat yang rajin belajar dilapangan, ia mencatat dan mempelajari pola-pola dan sistim sosial dan kemudian menarik kesimpulan. Ia adalah orang yang dapat membaca suatu pola-pola acak dan mensintesakan menjadi suatu yang berkesinambungan. Pernah lihat Pembaca Kartu Tarot? Dengan kartu-kartu yang diacak, ia dapat membaca karakter seseorang. Desainer dan orang-orang kreatif lain juga memiliki instink ini. Inilah kemampuan terpendam membangkitkan imajinasi, kemampuan kontekstual. Tidak semua orang mau susah-susah berfikir seperti itu. Kadang manusia mengaktifkannya secara tidak sadar. Di era ekonomi kreatif, ini harus dibangkitkan secara sadar dan dijadikan senjata dalam melahirkan ide-ide baru. JADI, jangan takut tidak bisa melahirkan ide orisinil. Tidak ada ide yang berdiri sendiri. Sebuah ide terkait dengan ide yang lain dan terkait pada lingkungan dan juga terhadap sudut pandang orang. Manusia memiliki otak kanan yang mampu menciptakan keterkaitan kontekstual atara satu dan lain hal menjadi sesuatu yang saling berkesinambungan dan menjadi orang yang peka terhadap fenomena sekitar. Pertanyaannya adalah mampukan kita menyusun puzzle tersebut?




















Daniel L. Pink, penulis buku The Whole New Mind (2005) mengungkapkan bahwa di era kreatifitas ini, kita perlu melengkapi kemampuan high-tech dengan kemampuan konseptual tinggi (high-concept) dan sentuhan tinggi (high-touch). Pada era ini, bila ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat "high concept" dan "high touch". High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah dan menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari orang lain. High touch adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, menemukan makna (klik). (gambar diatas adalah salah satu slide saya pada saat seminar di SBM-ITB)

Howard Gardner, penulis buku tentang kemampuan kognisi, yang populer dengan teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intellegence) mengeluarkan lagi buku terbaru yaitu Five Minds of The Future. Dari lima pola fikir yang harus disiapkan, ada dua yang terkait dalam pembahasan kali ini yaitu:


  1. Pola Fikir Sintensa (The Synthesizing Mind) kemampuan mengintegrasikan ide dari berbagai disiplin menjadi kesatuan yang koheren dan mengkomunikasikan integrasi itu ke orang lain.
  2. Pola Fikir Kreasi (The Creating Mind) kemampuan untuk memecahkan dan memperjelas permasalahan baru, pertanyaan-pertanyaan dan fenomena-fenomena.

Thomas L. Friedman, penulis buku The World is Flat dalam pembahasan The New Middlers (maksudnya adalah orang-orang generasi baru yang mampu membuat dunia menjadi sangat dekat/flat) (klik) menyebut enam kemampuan wajib yang harus disiapkan oleh orang-orang yang ingin berlaga diarena pekerjaan (apapun pekerjaan itu). Yang saya bold adalah kemampuan-kemampuan mengkontekstualisasikan segala sesuatu:

  1. Great Collaborators and orchestrators
  2. The great synthesizers
  3. The great explainers
  4. The great leveragers
  5. The great adapters
  6. The green people
  7. The great localizers

Nah, dari petunjuk-petunjuk singkat ini, silahkan mulai aktifkan dan kerahkan imajinasi anda, pasang mata hati dan instink, carilah makna dari fenomena disekitar anda.

Thursday, October 25, 2007

Mapping Industri Kreatif Indonesia 2002-2006 ver Beta 0.3 Telah Diluncurkan!

Tanggal 23 Oktober 2007, acara Pameran Produksi Ekspor atau Trade Expo 2007 dibuka oleh Presiden RI. Acara berlangsung 23-27 Oktober 2007 di Jakarta International Expo (PRJ) di Kemayoran. Acara ini adalah gawe Departemen Perdagangan RI.

Didalam arena pameran, Hall D2 terdapat Anjungan Produk Utama (APU) berisi produk-produk utama dan potensial yang menjadi mata dagangan Indonesia. Disalah satu sudutnya, terdapat sektor Industri Kreatif. Disana ditampilkan berbagai pelaku Industri Kreatif Indonesia seperti kerajinan, furniture, advertising, animasi, games, desain produk, konsultan branding dan juga hasil Indonesia Good Design Selection (IGDS) hasil kerja Pusat Desain Nasional - Departemen Perindustrian.




Salah satu sudut arena pameran, Zona Industri Kreatif. Mesin ATM saya ada dipojok bawah.


Disini pula hasil mapping Industri Kreatif yang diolah oleh Departemen Perdagangan yang dibantu sebuah tim yang mewakili industri kreatif ditampilkan. Mapping ini masih dalam versi Beta, finalisasi akan diluncurkan di awal November. Berbagai diagram statistik ditampikan didalam sebuah panel berukuran 3 meter x 2 meter. Ini adalah resume dari hasil penelitian tim tersebut:
· Industri Kreatif di Indonesia yang masih belum banyak tersentuh oleh campur tangan pemerintah ternyata cukup berperan dalam membangun perekonomian nasional. Sektor ini berkontribusi sebesar Rp 104,4 triliun rupiah di 2006, atau berperan rata-rata 4,75% di periode 2002-2006 dalam PDB nasional. Jumlah ini melebihi sumbangan yang diberikan oleh sektor listrik, gas, dan air bersih.

· Yang lebih menjanjikan dari Industri Kreatif di Indonesia adalah kemampuannya dalam percepatan menghadirkan lapangan usaha baru. Sektor ini mampu menyerap 4,5 juta pekerja dengan tingkat pertumbuhan sebesar 17,6% di tahun 2006. Nilai pertumbuhan ini jauh melebihi tingkat pertumbuhan tenaga kerja nasional yang hanya tumbuh sebesar 0,54%. Jumlah perusahaan baru meningkat sebanyak 25,05%, juga jauh dibandingkan keseluruhan nasional yang hanya 14,41% di tahun yang sama.

· Data-data di atas jelas menunjukkan pentingnya dan prospek yang dimiliki oleh industri kreatif khususnya di tahun-tahun mendatang, yang kiranya akan jauh lebih baik lagi dengan dukungan dari pemerintah, khususnya departemen perdagangan.

· Sektor kreatif akan memberikan harapan baru akan munculnya suatu usaha atau kegiatan ekonomi yang lebih banyak mengandalkan sentuhan kreatif individu yang akan membawa mereka ke level kehidupan yang lebih baik. Produktivitas sektor Industri kreatif lebih tinggi dari keseluruhan produktivitas tenaga kerja nasional, karena ekonomi kreatif membawa segenap talenta, bakat, dan hasrat individu untuk menciptakan “nilai tambah” melalui hadirnya produk/jasa kreatif.

· Dengan campur tangan pemerintah, maka sektor ini dapat berperan jauh dalam perekonomian nasional. Industri kreatif di Indonesia akan mampu berperan menciptakan banyak lapangan kerja dan wirauusahawan-wirausahawan baru, yang akan membantu mengurangi jumlah pengangguran serta tingkat kemiskinan. Kesempatan untuk menjadi wirausahawan baru akan terbuka bagi semua golongan dan individu karena tidak diperlukan modal yang besar dan teknologi tinggi, cukup ide (produk) kreatif, asalkan mereka mau berusaha dan meraihnya.

· Selain dampak ekonomi, industri kreatif juga mampu menghadirkan berbagai hal positif lainnya. Studi Industri kreatif di Inggris dan negara lainnya menyebutkan bahwa sektor ini mampu membantu menumbuhkan individual fulfilment dan well-being, menyatukan bangsa sebagai sebuah komunitas, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membuat negara menjadi lebih menarik untuk kepariwisataan. Sehingga sudah saatnya bagi bangsa ini untuk mulai serius dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.

Pada saat pembukaan, terlihat beberapa tokoh dan mantan pengambil keputusan di pemerintah menaruh perhatian mereka pada Industri Kreatif. Rata-rata berkomentar positif.





Ki-Ka: Ardiansyah S Parlan-Dirjen Perdagangan Dalam Negeri DepDag. Rahardi Ramelan-mantan MenPerinDag Kabinet Reformasi, Andrie Trisaksono-orang biasa. Sedang asyik mendiskusikan kontribusi sektor Industri Kreatif dibandingkan dengan sektor-sektor industri lain. Sangat surprise ketika bapak Rahardi Ramelan menyebutkan bahwa kita semua harus mulai mengaktifkan OTAK KANAN, wow, beliau ternyata masih tekun mengikuti perkembangan teori-teori bahkan ke industri kreatif juga, selamat pak. Tidak ketinggalan para tokoh dari Pusat Desain Nasional seperti Prof Widagdo dan Ir Sihombing tampak hadir di arena.

Slideshow Mapping Industri Kreatif Indonesia 2002-2006 versi Beta 0.3 (penjelasan lebih detail, kunjungi http://industrikreatif-depdag.blogspot.com/ )

Sunday, October 7, 2007

Guest Lecture, Creative Entrepreneur, SBM-ITB

Sabtu pagi tanggal 6 Oktober 2007, saya diundang sebagai Guest Lecture di Sekolah Manajemen Bisnis ITB, Bandung. Sesuai permintaan, saya memaparkan topik "Creative Entrepreneurship" dimana saya sharing knowledge mengenai ekonomi kreatif, creative entrepreneur dan case study pengalaman saya membangun bisnis yang sekarang saya geluti yaitu mendesain dan membuat mesin ATM non-tunai untuk Bank, from scratch dan sekarang telah tersebar disekitar 400 lokasi diseluruh Indonesia.

Saya sangat surprise ternyata dipenghujung liburan dan masih dalam kondisi berpuasa, banyak mahasiswa MBA yang datang, hampir tidak ada yang beranjak pergi sebelum acara usai. Pertanyaan-pertanyaan kritis juga dilontarkan oleh mahasiwa, tidak terasa waktu perkuliahan 1,5 jam terlampaui.

Catatan saya : masih banyak mahasiswa yang terpaku dalam paradigma bisnis lama, terlihat dari macam pertanyaan seperti: bagaimana mengikuti tender di pemerintahan, bagaimana memenangkan tender disuatu project besar. Saya jawab: Apabila anda berkecimpung dalam bisnis yang telah ada sekarang, maka anda akan selalu dibandingkan dengan rival anda, istilahnya Bisnis Kubangan. Bisnis atau industri seperti ini menarik banyak sekali orang-orang karena hampir semua orang mampu mengerjakannya dan anda bertarung keras, berdarah-darah dalam tender. Namun bila anda memiliki gagasan bisnis baru dan itu diterima oleh customer, anda tidak akan bertarung karena tidak ada yang bisa dibandingkan dengan anda. Customer akan menunjuk langsung pada anda, tanpa tender. Ini adalah tujuan dari creative entrepreneur yang sebenarnya. Beberapa cuplikan pertanyaan penting lain sebagai berikut:

Bagaimana mengidentifikasi peluang?
Jawab:

Dimulai dengan pernyataan yang menggugah emosi, bahwa bisnis itu tidak mudah, jikalau mudah, semua orang kaya raya dan tidak ada orang yang miskin. Jadi diperlukan fokus yang tajam. Didalam era Ekonomi Kreatif (the Age of Creation and Intensification), kita tidak perlu terpaku pada market boundaries yang ada. Pesan dari Era ini adalah orisinalitas gagasan dan bagaimana mengintensifkannya. Dengan orisinalitas ini anda dapat melampaui boundaries tersebut, keluar dari tempurung. Saya menjelaskan dengan konsep The Blue Ocean Strategy. Apabila anda memiliki gagasan yang brilian dan tidak mengikuti definisi market yang telah ada, anda akan mampu membalik keadaan, menjadikan market yang ada tidak relevan lagi. Tips mudahnya adalah: Mulailah dengan apa yang ada sukai. Misalnya, apabila anda menyukai anjing Rothweiler, anda tidak pernah merasa bosan dan lelah mengumpulkan informasi tentang anjing tersebut, bahkan anda sampai tahu gen anjing tersebut dan struktur tulangnya. Galilah informasi sampai pada suatu titik anda telah merasa telah memiliki informasi yang selengkap-lengkapnya. Selanjutnya anda tinggal memposisikan angle dimana anda akan memasuki pasar. Semangat ini adalah BE PASSIONATE on Everything You Do. Saya lengkapi jawaban saya ini dengan klarifikasi pernyataan-pernyataan dari Tom Peters, Daniel Pink dan John Howkins.

Bagaimana memulainya?
Jawab:

Seperti juga kisah-kisah sukses entrepreneur lain, mereka selalu bekerja ekstra keras, tak kenal lelah walaupun badai menerpa. BE VERY AMBITIOUS. Saya katakan, anda tidak akan tergerak menjadi entrepreneur apabila anda tidak dalam keadaan buru-buru, butuh dan terdesak, URGENCY. Saya tambahkan lagi faktor yang penting yaitu DENDAM KESUMAT. Apabila anda merasa bosan dan teraniaya secara intelektual dan ekonomi didalam lingkungan kerja anda sekarang, itu adalah saat yang tepat untuk menjadi entrepreneur. Manifestasi Dendam membara bila dijadikan energi positif akan menjadi FIRE yang selalu membakar semangat anda. Berikutnya adalah BE KIND to People, karena dengan bersikap baik, anda akan mudah diterima disemua jaringan-jaringan penting yang anda butuhkan.Teman-teman anda dan lingkaran terdalam anda adalah orang pertama yang bisa membantu apabila anda memulai dengan berbagai keterbatasan, seperti saya dulu menggunakan paviliun rumah ibu saya dan garasinya sebagai head offfice dan memakai kantor gedongan teman baik saya sebagai tempat meeting, serta meminjam bendera PT teman saya untuk memulai bisnis.

Bagaimana dengan modal?
Jawab:
Lagi-lagi ini menunjukkan the power of ideas. Apabila anda memiliki gagasan yang sangat brilian dan project yang prestisius, banyak third party yang berminat mendukung anda. Anda harus pandai berpolitik dalam hal ini sebagaimana anda bermain catur. Anda bisa melakukan barter meminta disediakan ruangan untuk bekerja dengan imbalan anda akan memberi sebagian order bahan baku kepada third party tersebut, dan metode pembayaran back-to-back (anda akan melunasi mereka saat anda telah dilunasi). Juga, dengan solusi yang anda miliki, anda memiliki bargaining position yang kuat. Anda dapat meminta downpayment sebesar 50% kepada customer. Customer akan menuruti anda karena ia tidak memiliki arternatif lain selain anda. Asalkan anda dapat mengutarakan hal politis ini secara "elegan", dan jujur, permintaan anda akan dikabulkan. Selebihnya, membobol tabungan, menjual barang-barang dan meminjam uang dari teman atau keluarga.
Apakah Anda Outsource?
Jawab:
Ya, betul saya outsource dan itu justru semangat dari ekonomi kreatif secara holistis. Mengapa? didalam era dimana segala sesuatu mengandalkan gagasan, maka anda harus sangat kuat dengan gagasan anda, produksi bisa dimana saja. Saya tidak perlu membeli tanah dan membangun full blown factory, karena core bisnis saya adalah solution and integration. Sama halnya seperti iPod diproduksi di Philipina, iPhone diproduksi oleh Foxconn (gosipnya), PDA O2 diproduksi oleh HTC. Dan X-Box, Sony, HP, Handsprings dan masih banyak yang lain diproduksi oleh perusahaan raksasa outsoucing: Flextronics. Semakin anda bisa terbebas dari paradigma era industrialisasi massa, anda akan semakin fleksibel dan gesit.

Bagaimana dengan competitive advantage anda dibandingkan dengan rival raksasa sperti IBM dan NCR yang anda hadapi?
Jawab:
Yang perlu anda ketahui, You can't Teach Elephant to Dance. Kita bisa menganalisa dari Niche Market. Saya menganalisa, didalam industri tertentu kadang nilai nominal tertentu kurang memotivasi raksasa-raksasa untuk berlari jika ternyata waktu yang tersedia dan specs yang diminta membuat mereka mengeluarkan effort yang besar. Disisi lain, sekian milyar rupiah adalah nominal yang sangat besar bagi organisasi kecil seperti saya. Disitulah peluang bagi entrepreneur muda. Yang saya tawarkan adalah lower price, higher specs, shorter leadtime, customizable, good customer care (quick respons & attentions).
Bagaimana agar Kreatif?
Jawab:
Ini adalah pertanyaan yang sulit bagi saya karena mencoba menjelaskan hal yang abstrak secara teratur. Saya mengatakan bahwa semua orang secara kondrati adalah kreatif. Dalam hal-hal tertentu ada yang terlahir lebih menyenangi mengerjakan hal-hal yang kreatif dibandingkan orang lain sehingga ia lebih terasah, ini disebut Creative People. Seperti saya, mungkin sejak kecil sudah senang bidang-bidang kreatifitas seperti bermain musik, senang menggambar, fotografi dan lain-lain. Karena kreatifitas adalah bagian hidup semua orang, itu bukanlah hal yang perlu dirisaukan. Yang menjadi tantangan adalah pada saat anda ingin memanfaatkan kreatifitas dalam entrepreneurship, mengubah diri anda menjadi seorang Creative Entrepreneur. Saya mencoba menjawab dengan analogi pada perjalanan hidup diri saya sendiri. Momentum terbesar dalam hidup saya dalah pada saat saya diterima sebagai mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Sensasi bathin yang saya alami adalah tercebur didalam lingkungan dimana orang-orang lain disekitar saya adalah orang-orang dari bidang sains dan enjiniring, yang memotivasi saya untuk mengamati, dan mendengarkan wacana-wacana yang mereka bicarakan, dan mencoba mencari kesinambungan diantaranya. Saya menyimpulkan bahwa dibutuhkan RUANG INTERAKSI dan BRAINSTORMING untuk bereksperimen, mengkawin-silangkan sesuatu ide secara multi displiner agar gagasan-gagasan kewirausahaan kreatif dapat berkembang. Yang perlu diingat, yang ditekankan adalah Its the PROCESS not the TOOLS. Sikap skeptis dari bidang non-kreatif adalah perangkap yang harus dihindari, karena itu berarti contra-productive, contra-passionate. Semua orang harus memiliki open mind, TOLERANT terhadap gagasan-gagasan liar dan gila berfikir bagaikan Otak Seorang Pemula (The Beginner's Mind). "In the Beginner's Mind, there are many possibilities, but in the Expert's, there are few." Saya lengkapi argumen saya dengan konsep The R-Directed Thinking-Daniel Pink dan konsep 3T-nya Richard Florida (Talented people, Tolerance, Technology).

Kuliah seminar ini ditutup dengan kesimpulan dari Moderator dan pemberian kenang-kenangan. Perbincangan hangat berlanjut seusai acara dan saling berukar kartu nama. It was a fun experience, Viva SBM-ITB!

Berikut adalah 5 slides dari 43 slides yang saya tayangkan:
















Update 25/10/07: ternyata saya baru temukan bahwa dendam kesumat memang bisa menjadi motivasi entrepreneurship. Ini adalah artikel di businessweek, berjudul "Sweet Revenge", lihat juga slideshownya. Enjoy.

Wednesday, September 19, 2007

The Seven Organization Types

Diambil dari website OrganizationDNA BoozAllenHamilton.

Dari 7 sifat organisasi, ada empat yang tidak sehat dan ada tiga yang sehat:

Passive-Aggressive
"Semua setuju, tetapi tidak ada perubahan"
Organisasi ini bagaikan orang yang tersenyum. Organisasi ini tidak ada masalah dalam membangun konsensus yang bertujuan untuk mengubah keadaan, tapi sayang, mengimplementasikannya adalah mustahil. Fikiran mereka bercabang, dan fungsi-fungsi dilapangan secara "underground" menolak inisiatif dari pusat. Senior manajemen lembek dalam mengatasi masalah-masalah.

Fits-and-Starts“
"1000 bunga mekar mewangi.”
Organisasi ini mensia-siakan intelektual dan inisiatif. Orang-orang pintar tetapi punya visi entrepreneur yang berlainan, sehingga tidak menuju kearah yang sama pada saat yang sama. Lingkungannya memungkinkan seseorang menemukan ide lalu kabur begitu saja. Jadi, dengan ketiadaan arahan yang jelas dari atasan dan ketidak solidan orang-orang dibawah, inisiatif sering bertabrakan atau meledak. Hasilnya adalah organisasi yang cenderung keberpihakan pada masing-masing kubu dan tak terkendali.

Outgrown
"masa silam menghadapi masa kini yang penuh tantangan"
Organisasi ini terlepas dari ikatan, melebar menjauh dari model organisasi awal. Karena kendali dipegang penuh oleh atasan, Outgrown organization cenderung lambat mengembangkan pasar sering tidak dapat melepaskan diri. Bila anda ada diorganisasi ini, anda mungkin melihat berbagai peluang pasar atau peluang perubahan berseliweran tetapi sangat berat mengajukan gagasan anda agar bisa diterima dan dilihat orang. Sangat Top-Down, dan pengambilan keputusan berpihak pada kubu-kubu tertentu.

Overmanaged
"kami dari pusat datang untuk membantu"
Terkubur dalam banyaknya lapisan manajemen, organisasi macam ini cocok untuk menjadi studi kasus "analisis kelumpuhan" (analysis paralysis). Bagaikan menebang terlalu banyak pohon di hutan yang ada, manajer sibuk menghabiskan waktu memeriksa bermacam-macam subordinat sehingga tidak sempat melihat cakrawala peluang-peluang maupun ancaman-ancaman yang bakal terjadi. Sarat dengan birokrasi dan politis, organisasi ini membuat frustrasi orang-orang yang berinisiati dan juga orang-orang yang result-oriented.

Just-in-Time
“untung bisa selamat"
Walaupun tidak selalu proaktif dalam menghadapi perubahan, organisasi jenis ini mampu bereaksi pada saat-dibutuhkan tanpa kehilangan arah visi besarnya. Organisasi Just-in-Time punya sifat "lu-mau-gue-ada" yang merasuk suasana kreatifitas kerjanya, sering juga menghasilkan terobosan, tapi bisa juga mematikan orang-orang terbaiknya. ia tidak konsisten, tidak disiplin dalam struktur dan proses, kadang organisasi ini memilih untuk mengerjakan proyek "sekali-pukul" ketimbang memperhatikan bagaimana memanfaatkan sumber-sumber daya yang ia bisa dijadikan andalan, sehingga organisasi ini sibuk berkutat dengan cara-cara supaya tetap selamat dan sehat saja.

Military Precision
“mari terbang dalam formasi"
Semua orang tahu tugas masing-masing dan menerapkannya secara taat, sehingga efek eksekusi keseluruhan terlihat cepat dan konsisten. Tetapi organisasi berkarakter Military Precision sangat hirarkis dan operasinya dikontrol ketat, ia mampu bekerja efisien dalam mengeksekusi transaksi-transaksi bervolume besar asalkan kasusnya sejenis. Ia bisa mengeksekusi strategi-strategi brilian secara repetitif karena telah dilatih dengan manual yang berisi skenario-skenario kemungkinan. Namun, ia tidak bisa mengantisipasi situasi lain yang belum tertera di buku manualnya.

Resilient
“sebagus bagusnya prestasi"
Ini adalah organisasi yang menginspirasi. Semua terlihat mudah dijalankan: profit bagus, bakat ada, dan rasa saling menghormati. Seperti seorang murid SMA yang selalu dapat A, organisasi yang resilient (mandiri, ulet) seperti ditakdirkan untuk menjadi besar. Ia mampu melesat dikeadaan apapun. Organisasi yang mandiri bersifat fleksibel, melihat jauh kedepan, dan fun, dan menarik minat banyak team-player. Walapun kadang menghadapi batu sandungan (bisa terjadi pada siapapun), ia mampu bangkit kembali dengan cepat dan belajar dari pengalaman. Organisasi yang Resilient adalah organisasi yang paling sehat. Ia tidak silau dengan prestasinya, tetapi ia selalu memperhatikan cakrawala kompetisi dan inovasi selanjutnya.